Senin, 12 Maret 2012

Review AMD "Bulldozer" FX-8150 (Zambezi)

Setelah penantian panjang, akhirnya prosesor terbaru dari AMD ini pun diluncurkan. Bagaimana kinerjanya? Mampukah produk ini bersaing dengan jajaran prosesor Intel saat ini? Uji kami akan membuktikannya.

Sejak tahun 2003 silam, AMD bisa dibilang belum memiliki desain prosesor yang benar-benar baru. Desain arsitektur K8 atau mungkin lebih dikenal dengan Athlon64 sudah beberapa kali mengalami modifikasi dan optimalisasi.

Siklus ini berjalan cukup lama karena Phenom II yang dibangun berdasarkan generasi K10.5, nyatanya hanya merupakan hasil “modernisasi” arsitektur K8. Beruntung, pada akhirnya AMD memutuskan untuk meninggalkan rancangan tersebut dan beralih ke arsitektur mikroprosesor baru.

Dengan diluncurkannya arsitektur baru ini terutama untuk pasar desktop, AMD ingin meningkatkan kinerja prosesornya terutama sejak Intel hadir dengan prosesor berbasis Sandy Bridge. Adalah Bulldozer, yang disebut-sebut sebagai senjata AMD untuk menghadapi Intel (dengan keunggulan di segmen multi-threading serta multi-core).

Rancangan AMD pada Bulldozer terbilang unik karena alih-alih menyebutnya inti atau core, AMD menyebutnya modul. Sebuah modul Bulldozer terdiri dari dua buah unit integer dan sebuah unit FPU atau Floating Point yang dipakai bersama. Selain itu, pada Bulldozer, L2 cache serta unit fetch/decode juga dibagi di antara dua unit integer tersebut. Jadi, sebuah prosesor 8-core berbasiskan Bulldozer berisikan empat buah modul tersebut. Namun, sistem operasi atau aplikasi akan “melihat” jumlah unit integer yang ada pada Bulldozer sebagai core.


Sekilas model ini mirip dengan metode Hyper-Threading milik Intel. Namun AMD mengatakan bahwa Bulldozer memiliki unit interger dan scheduler mandiri pada setiap thread. Ini membuat kinerja sebuah modul Bulldozer mampu mencapai level 80% dari dua buah core tunggal standar dalam konfigurasi dual-core. Sementara pada metode Hyper-Threading, dua thread harus berbagi sumber daya yang sama pada satu buah core.


Ketika AMD meluncurkan Phenom II X6, AMD melengkapi prosesor tersebut dengan feature baru yakni Turbo Core. Turbo Core pada Bulldozer mampu bekerja lebih optimal ketimbang pada Phenom II.

Ada tiga kondisi (state) untuk menentukan kecepatan prosesor menggunakan Turbo Core: CPU Base (kecepatan standar CPU), CPU Turbo Core (peningkatan kecepatan CPU di semua core), dan CPU Max Turbo (peningkatan kecepatan maksimal dengan kondisi setengah jumlah core berada dalam posisi idle).

Inkarnasi arsitektur Bulldozer untuk desktop dapat kita temui dalam jajaran prosesor AMD FX yang memiliki konfigurasi 4, 6, dan 8 core.

Kali ini kami berkesempatan untuk menjajal kemampuan prosesor AMD FX-8150 yang berinti delapan dan memiliki nama kode Zambezi. Tipe ini merupakan varian tertinggi prosesor terbaru AMD untuk saat ini. FX-8150 memiliki kecepatan 3,6 GHz yang bisa ditingkatkan menjadi 3,9 GHz pada kondisi turbo (semua core aktif), serta memiliki kecepatan Max Turbo 4,2 GHz.

Selain itu, Zambezi mendukung secara resmi penggunaan memori dualchannel DDR3-1866. Memori ini pada generasi sebelumnya hanya memiliki kecepatan DDR3-1333. Kecepatan HyperTransport link pun ditingkatkan dari 2 GHz (4 GT/s) menjadi 2,6 GHz (5,2 GT/s). Menariknya, bagi penggemar overclocking, semua prosesor AMD FX memiliki multiplier yang tidak dikunci. Ini akan memudahkan para overclocker yang ingin menggenjot performa prosesornya lebih tinggi dari spesifikasi standar.


Bersamaan dengan Llano, AMD juga meluncurkan platform baru yang disebut Lynx, yang merupakan kombinasi antara APU seri A dengan chipset seri A. Ini merupakan sebuah platform baru yang menggunakan Socket FM1 dan chipset baru FCH (Fusion Controller Hub) yang berfungsi layaknya sebuah South Bridge.

Kombinasi ini menyediakan dukungan SATA-III dan USB 3.0. Tersedia dua varian FCH, yakni A75 dan A55. Perbedaannya terletak pada dukungan SATA-III dan USB 3.0, yang pada A55, dihilangkan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Prosesor dengan arsitektur Bulldozer ini memang ditunggu-tunggu. Tapi tampaknya AMD masih harus mengakui keunggulan Sandy Bridge Intel. FX-8150 memang terlihat mampu mengimbangi Core i7 2600K, namun secara keseluruhan saat ini kinerja Core i7 2600K masih lebih baik dengan hasil merata di semua jenis pengujian.

Minggu, 04 Maret 2012

Windows 8 Beta Telah Diunduh 1 Juta Kali dalam 24 Jam


Pada 29 Februari lalu, Microsoft secara resmi memperkenalkan sistem operasi Windows 8 versi Consumer Preview atau dikenal dengan istilah Beta pada acara Mobile World Congress di Barcelona.

Selain itu, Microsoft juga mempersilahkan kepada publik untuk mengunduh dan langsung mencoba sistem operasi tersebut melalui tautan yang diberikannya.

Namun, ada hal menarik dari rilis versi beta tersebut. Menurut data dari Microsoft, Windows 8 versi ini telah melampaui angka 1 juta kali diunduh dalam waktu 24 jam. Tentu saja hal ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi Microsoft.

Jumlah unduhan tersebut bisa menjadi bukti bahwa antusiasme publik cukup tinggi terhadap sistem operasi besutan Microsoft ini. Apalagi, dengan banyaknya rumor maupun bocoran yang beredar membuat orang makin penasaran mengenai hal baru yang bakal ditampilkannya.

Meskipun belum diketahui respon dari penggunanya, Microsoft optimistis bahwa Windows 8 mampu mendulang sukses dan bersaing dengan para kompetitor.

Windows 8 Beta membawa banyak perubahan dibanding versi sebelumnya yaitu Developer Preview. Beberapa perubahan terlihat pada tampilan dan kinerja telah disempurnakan.

Sebagai contoh, versi Beta menampilkan Start Screen baru yang tersembunyi dengan tampilan UI Metro yang sama pada versi sebelumnya. Pengguna juga telah dapat mengakses Windows Store yang di dalamnya telah disertakan beberapa aplikasi baik bersifat gratis maupun berbayar dari pihak ketiga. Meski jumlahnya masih terbilang sedikit, pengguna bisa mengambil gambaran dari apa yang nantinya bakal dihadirkan.

Sebelum versi final dirilis pada musim gugur ini (sekitar Agustus), Microsoft akan menghadirkan sekali lagi versi yang biasa disebut Release Candidate (RC) setelah versi Beta pada musim panas ini.

Anda pun bisa mengunduh Windows 8 Consumer Preview untuk versi 32- dan 64-bit dengan pilihan bahasa yang telah disertakan yaitu English, Chinese, French, German, dan Japanese di sini. Microsoft juga menyebutkan bahwa kebutuhan spesifikasi untuk menjalankannya tidak jauh berbeda dengan Windows 7.

Peran Autodesk di Balik Film Animasi Terbaik Academy Awards


Penghargaan Academy Awards 2012 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Piala Oscar telah diumumkan pemenangnya pada hari Minggu, 26 Februari lalu. Salah satu kategorinya adalah Best Animated Feature yang dimenangkan “Rango” garapan sutradara Gore Verbinski.

Namun, tahukah Anda, di balik gemerlap kemenangan “Rango”, terdapat pihak yang juga ikut bergembira yakni Autodesk? Pengembang aplikasi desain 3D, rekayasa, dan hiburan ini rupanya berperan penting dalam pembuatan film ini.

Bahkan, tidak hanya “Rango”, Autodesk juga menjadi peranti lunak andalan dari para pembuat film animasi dan pembuat efek visual yang sukses menjadi unggulan pemenang Academy Awards 2012.

Sebut saja film “Transformers 3: Dark of the Moon” yang menggunakan aplikasi Autodesk Maya, “Harry Potter & the Deathly Hallows Part 2” dengan aplikasi Autodesk Maya dan Mudbox, serta “Hugo” dengan aplikasi Autodesk Maya, 3ds Max, dan MotionBuilder.

Sebagai catatan, selama 17 tahun berturut-turut, peraih Piala Oscar untuk kategori Best Visual Effects menggunakan perangkat lunak Autodesk. Tahun ini, piala tersebut diraih oleh “Hugo”. Hebatnya, 4 dari 5 film ternominasi tersebut mengerjakan efek visualnya di Asia Pasifik.